Situs media sosial lagi-lagi mengantarkan seseorang ke jalan maut. Di Meksiko, seorang perempuan diduga menjadi korban pembunuhan setelah menulis lewat situs media sosial lokal. Polisi menemukan jasad sang korban itu di sebuah kota perbatasan. Tubuhnya sudah tak berkepala. Di sisinya, secarik kertas berisi catatan mengapa nyawanya dihabisi.
Pembunuhan itu adalah kali ketiga di Nuevo Laredo. Kartel obat bius diyakini bertanggung jawab atas kematian mereka. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa korban bernama Marisol Macias Castaneda, seorang koordinator liputan di sebuah koran lokal, Primera Hora. Kuat sangkaan bahwa aktivitasnya di jagat maya menjadi dalih pembunuhan, alih-alih jabatannya di kantor berita itu.
Situs itu menampilkan kontak militer dan polisi Meksiko. Selain itu, ada bagian yang khusus memberi ruang bagi tulisan-tulisan tentang geng obat bius serta titik-titik penjualan narkoba. Diduga, informasi semacam itu telah memantik kemarahan anggota geng. Sementara itu, kepala korban dionggokkan pada tumpukan batu di sekitar tempat kejadian perkara.
Demikian isi catatan di samping mayat korban: "Saya si Gadis Loredo. Saya di sini karena tulisan-tulisan saya dan juga kalian. Bagi kalian yang menolak percaya, hal ini terjadi padaku karena beberapa tindakanku. Terima kasih atas perhatian anda sekalian. Gadis Laredo. ZZZZ."
Huruf 'Z' itu merujuk kepada kartel obat bius Zetas.
Media sosial lokal, seperti ruang bincang-bincang (chatroom) dan blog, serta Twitter dan Facebook kerap dijadikan kanal informasi bagi penduduk di kota-kota yang dilanda kekerasan antar-geng.
Selain memberi manfaat, namun tulisan-tulisan di media sosial terkadang kurang memiliki akurasi kuat.
Sumber : dunia.vivanews.com
0 comments:
Speak Your Mind
Tell us what you're thinking...
and oh, if you want a pic to show with your comment, go get a gravatar!