Batal Menikah, Gadis ABG Pilih Bunuh Diri

MOJOKERTO – Lailatul Fajriyah, gadis berusia 18 tahun asal Dusun Pasinan, Desa Dadapan, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga aksi nekat yang dilakukan korban ini lantaran ia urung menikah dengan kekasihnya.

gantung diri

Aksi bunuh diri pertama kali diketahui oleh Buali, 47, ayah korban. Beberapa saat sebelum melihat anaknya tewas, Buali sempat mengajak korban untuk mencari kayu bakar. Namun, ajakan sang ayah itu tak dituruti korban. ”Sekitar pukul 09.30, saya ajak dia mencari kayu bakar. Tapi sampai di kebun, dia tak juga muncul,” terang Buali.

Merasa ada yang janggal, Buali kembali ke rumah untuk mencari anaknya. Saat masuk kamar, Buali langsung terhenyak. Ia melihat tubuh anaknya tergantung di langit-langit kamar. Leher korban terikat dengan seutas tali dan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.

Mengetahui sang anak bunuh diri, Buali lantas meminta pertolongan kepada sejumlah tetangga. Beberapa saat, rumah sederhana itupun dikerumuni banyak warga. Tubuh korban baru dievakuasi setelah sejumlah anggota polisi datang ke lokasi kejadian. Jenazah korban sempat divisum di RSUD dr Soekandar Mojosari.

Warga menduga, aksi nekat yang dilakukan korban itu lantaran kecewa dengan Suswanto, yang sudah tiga tahun ini menjalin hubungan dengannya. Diduga pula korban putus asa lantaran rencana pernihakannya dengan warga Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro itu selalu saja tertunda. ”Sudah dilamar, tapi pernikahannya ditunda sampai tiga kali dan belum ada kejelasan,” ungkap salah satu warga.

Warga juga menduga, urungnya pernikahan korban itu dilatarbelakangi kondisi ekonomi korban yang terbilang lemah. Korban sendiri hanya mengenyam pendidikan hingga kelas II di salah satu SMP swasta di Mojosari. Korban tak sempat menuntaskan studinya karena orang tuanya yang tak mampu menanggung biaya sekolah.

Menurut warga pula, akhir-akhir ini korban memang terlihat murung. Itu setelah pesta pernikahan yang ketiga kalinya beberapa hari lalu direncanakan, kembali batal. Sejak saat itulah korban lebih banyak mengurung diri di kamar. ”Kami yakin itu karena pernikahannya yang selalu dibatalkan orang tua kekasihnya,” tambah warga lainnya.

Kapolsek Pungging AKP Siswoyo mengatakan, hasil oleh TKP yang dilakukan polisi, kejadian ini murni bunuh diri. Ini juga berdasar hasil visum yang dilakukan tim dokter. Menurutnya, tak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. ”Ini murni bunuh diri. Motifnya, kami masih akan meminta keterangan kepada orang tua korban,” terang Siswoyo.

Sumber : news.okezone.com
Bagikan artikel ini :

0 comments:

Speak Your Mind

Tell us what you're thinking...
and oh, if you want a pic to show with your comment, go get a gravatar!

 

© Copyright Martins Blog 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.