Kepala Sub Direktorat Kendaraan Bermotor Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengimbau warga ibukota berhati-hati jika hendak membeli mobil. Suyudi mengatakan di Jakarta kini tengah marak orang-orang yang menjual mobil dengan surat-surat palsu alias mobil bodong.
“Mereka bisa membuat STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor) palsu hampir sama dengan yang asli. Bagus sekali,” kata Suyudi di Markas Polda Metro Jaya pada Selasa, 20 September 2011.
Suyudi meminta masyarakat waspada terhadap penjual mobil yang mencurigakan. Penjual mobil bodong, kata Suyudi, biasanya menjual mobil pada akhir pekan agar pembeli tidak bisa langsung memeriksa keaslian STNK dan BPKB kepada kepolisian. “Cek fisik kan tidak bisa Sabtu atau Minggu. Kantor Samsat (Sistem Administrasi Tunggal Satu Atap) tutup,” ujarnya.
Untuk mendapat kepercayaan pembeli, di penjual mobil bodong bisa saja melakukan berbagai macam upaya. “Ada yang sampai menyewa kamar apartemen,” katanya.
Kepolisian Daerah Metro Jaya sore tadi mengumumkan telah meringkus satu komplotan penjual mobil bodong. Empat orang bernama Hendra Wijaya (41), Hadi (34), Alfan (48), Marsuni (48) kini telah ditahan kepolisian. “Satu orang lagi masih diburu,” katanya.
Menurut Suyudi, kelima penjahat tersebut merupakan satu sindikat yang bekerjasama menjual mobil bodong kepada pembeli. Masing-masing punya peran yang berbeda. Modusnya, komplotan tersebut mencari mobil dari perusahaan leasing dengan bermodalkan identitas palsu. “Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, palsu semua. Hanya foto dia saja yang benar,” kata Suyudi.
Setelah mendapat mobil, mereka kemudian membuat STNK dan BPKB palsu. Adalah Marsuni yang punya peran membuat dokumen-dokumen palsu tersebut. “Saya tidak tahu di mana buatnya. Saya titip ke calo,” kata Marsuni. “Saya dapat komisi Rp 500 ribu,” kata pria paruh baya yang sudah lama menganggur ini.
Mobil tersebut kemudian diteruskan ke Hadi dan Hendra Wijaya. Hadi mengaku sudah 16 kali berhasil menjual mobil bodong. Ia menjualnya dengan harga pasaran. “Tapi agak miring sedikit harganya,” katanya. Dalam sepekan, ia mengaku bisa menjual dua mobil bodong.
Dari komplotan tersebut polisi berhasil menyita belasan mobil anyar sebagai barang bukti. Antara lain mobil Suzuki Swift, Kijang Innova, Toyota Yaris, dan juga Honda Accord. “Ada yang baru ada juga yang bekas,” kata Suyudi.
Suyudi memperkirakan masih banyak komplotan lain yang menjalankan aksi serupa berkeliaran di Jakarta. Oleh karena itu ia meminta masyarakat lebih jeli memeriksa surat-surat ketika melakukan transaksi jual beli mobil. “Kasihan masyarakat tidak tahu apa-apa, tak tahunya mobil bodong,” katanya.
Sumber : tempointeraktif.com
0 comments:
Speak Your Mind
Tell us what you're thinking...
and oh, if you want a pic to show with your comment, go get a gravatar!